Anak Pantai Bercerita

Anak pantai adalah julukan saya. umur saya adalah 21 tahun. saya tinggal di tepi pantai Sasak Ranah Pesisir, Kab. Pasaman Barat. saya terlahir dari keluarga kurang mampu. Amak "Panggilan Ibu untuk orang minang" hanya tukang masak di sebuah rumah makan di tepi pantai sasak.


Kalau disuruh bercerita tentang pengalaman perjalanan yang tak terlupakan, hal tersebut mengingatkan saya pada waktu saya masih sekolah dasar . Ketika ujian Nasional selesai pihak sekolah mengadakan "Tour Sumbar" untuk kelas 6 dengan rute Sasak - Danau Maninjau - Bukittinggi - Padang Panjang - Pariaman - Sasak < Pasaman Barat >. pada waktu itu, budget yang dikeluarkan sebesar Rp. 60.000/Siswa dan segera dikumpulkan seminggu setelah diumumkan. setelah di umumkan, saya memberitahukan hal tersebut kepada orang tua saya. Sudah kutebak, orang tua saya tidak menyetujuinya karena terkendala masalah biaya.

Seminggu setelah diumumkan, saya pergi kesekolah untuk melihat siapa-siapa saja teman saya yang ikut. ternyata semua siswa kelas 6 ikut kecuali saya sendiri. Saya duduk termenung disudut kelas dengan penuh harapan untuk ikut Tour Sumbar bersama teman-teman yang lain. Terlintas dipikiran saya untuk balik ke rumah dan memaksa Amak saya untuk meminjamkan uang untuk Tour Sumbar tersebut. Amak marah-marah pada saya, dan berkata "Ndak ado pitih do" bahasa minangnya. "Tidak ada uang" bahasa indonesia-nya. Lalu saya menangis dan balik kesekolah untuk menghibur diri saya. 

Satu jam kemudian, ketika saya sedang duduk-duduk dengan teman saya didepan kelas, Ayah saya datang. Lalu menemui saya dan menyuruh saya untuk mendaftar Tour Sumbar di ruang guru. Mendengar hal tersebut saya jadi senang dan langsung pergi ke ruang guru untuk mendaftarkan diri. Akhirnya harapan saya untuk pergi Tour Sumbar akan terjuwud. Maklumlah itu akan menjadi perjalanan pertama saya. Seminggu setelah itu, sekitar pukul 05.00 WIB pagi, saya dan teman-teman yang lain siap berangkat dengan rute yang sudah ditentukan. Dengan menggunakan sebuah Bis Angkutan Umum yang dirental pihak sekolah, kami mulai mengawali perjalanan kami. Selama dalam perjalanan, saya dan teman-teman tak lepas dari canda dan tawa dengan tampang yang sangat bahagia. Sekitar pukul 11.00 WIB, rute pertama telah sampai. Welcome To Maninjau Lake. Kami istirahat sejenak sambil menikmati keindahan alam yang luar biasa. tak ada yang dapat dimomenkan saat itu, karna saya tidak mempunyai kamera saat itu. tepat di tepi danau maninjau, kami makan bersama sambil memandangi luasnya danau. sungguh-sungguh memang pesona indonesia. 

Perjalanan selanjutnya menuju Kota Bukittinggi dengan melewati tajamnya kelok 44. kelok 44 adalah kelok yang terdiri dari 44 kelokkan yang sangat tajam. Dari kelok 44 saya dapat melihat betapa luas dan besarnya danau maninjau dari ketinggian. Pada pukul 13.00 WIB, Welcome To Bukittinggi. Disini saya dan teman-teman banyak menghabiskan waktu perjalanan. Tempat pertama yang saya kunjungi dan teman-teman adalah ikon kotanya Bukittinggi yaitu Jam Gadang. Jam Gadang ini mempunyai keunikkan tersendiri daripada jam-jam yang lainnya. Lihat ! Angka empat romawi pada jam gadang adalah "IIII", seharusnya kan "IV". konon katanya hal ini terjadi karena salah cetak dari Belanda.



Selanjutnya, Lobang Jepang Lobang yang mempunyai 132 jenjang ini merupakan lobang peninggalan bangsa Jepang pada zaman penjajahan dahulu. Didalamnya saya dan teman-teman mendapat pelajaran yang sangat berharga dari guide-nya. Didalam lobang tersebut juga ada beberapa ruangan yang memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan pada zaman Belanda dahulu. Selanjutnya Kebun Binatang Untuk masuk kedalamnya saya dan teman-teman cukup membayar Rp. 2000/orang. Di kebun binatang tersebut kita dapat dapat menemui banyak jenis binatang. Hal jail yang kami lakukan disana adalah menaiki tunggangan kuda-kudaan yang telah rusak dan tidak terpakai lagi. Kami dorong bersama-sama lalu kami naiki bersama-sama sampai puas. 

Selanjutnya benteng Fort De Kock, Benteng ini terletak disebrang kebun binatang. Untuk pergi kesana kita harus menempuh sebuah jembatan yang disebut dengan jembatan limpapeh. Ditengah-tengah jembatan saya dan teman-teman sempat berhenti karna disana ada orang-orang jual souvenir. Waktu itu saya membeli souvenir berbentuk mainan gitar yang terbuat dari kayu yang bertuliskan "Endo Putra". Souvenir tersebut kami beli dengan harga Rp. 3500 untuk 1 buah souvenir. Teman-teman saya tak mau kalah. Mereka membeli souvenir juga dengan bentuk yang berbeda-berbeda yang bertuliskan nama mereka masing-masing. Setelah membeli souvenir saya dan teman-teman lanjut ke benteng Fort De Kock, hal lucu terjadi disana. Kami bertemu seorang bule dan mereka berbahasa inggris kepada kami. Kami dengan lugu, tertawa mendengarnya karna kami tidak mengerti. Salah satu dari kami menjawab pertanyaan bule tersebut dengan bahasa inggris versi kami pula. Hahaha.... Jam menunjukkan 13.00 WIB, saatnya untuk membeli oleh-oleh untuk Amak dan Ayah dirumah. Pasar Ateh adalah pusat jajanan oleh-oleh khas Bukittinggi. 

Oleh-oleh yang selalu dibawa kalau pulang dari Bukittinggi adalah "Karupuak Sanjai". Karupuak Sanjai adalah salah satu makanan khas minangkabau yang terbuat dari ubi singkong yang dilumuri sambal. Waktu itu saya hanya membeli 3 bungkus Karupuak Sanjai karena keterbatasan uang jajan yang diberikan oleh orang tua saya. Sedangkan untuk ikut Tour Sumbar ini saja ayah terpaksa meminjam uang tetangga waktu itu. 

Perjalanan selanjutnya menuju air terjun malibo anai yang terletak di perbatasan padang panjang dan padang pariaman. air terjun ini terletak di tepi jalan raya dan mempunyai ketinggian Paling kurang 18 meter dan lebar 3 meter. Sekitar jam 17.30 WIB, kami sampai ditujuan dan memasuki kawasan air terjun malibo anai dengan membayar karcis Rp. 2000/orang. Airnya sangat jernih membuat saya dan teman-teman betah bermain air disana waktu itu. Perjalanan selanjutnya adalah Kota Pariaman. Tapi tujuan yang ini dibatalkan oleh guru pendamping kami karna waktu tidak memungkinkan untuk rekreasi pada malam hari jadi kami hanya numpang lewat saja di kota Pariaman. tidak apa-apa pertualangan hari sungguh menyenangkan bagi saya. ini merupakan perjalan pertama saya untuk menjelajahi kampung orang. 

Lengkap sudah perjalanan hari itu,,, Terimaksih Amak , Terimakasih Ayah, Engkau telah memenuhi keinginan ku.